Dalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu
geografi menggunakan prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi
diantaranya :
a.
Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis,
topologis, fisis dan lain-lain
b. Fenomena
sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial : terdiri dari :
kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya terdiri dari :
pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat
Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran
berarti harus ada fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena
tersebut.
Ketika
kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena geosfer
berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena yang
dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel, gambar,
grafik dsb.
Contoh : fenomena penduduk di
Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok masyarakat yang menempati suatu
wilayah dalam waktu yang relatif lama terikat satu kesatuan hukum.
Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan wanita. Berdasarkan
jumlah usia produktif dan tidak produktif xxxx juta jiwa (buat tabel)
dst....dst.
4.
Prinsip
Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi
berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi
gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita
mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti
menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita
bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung
kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada
ruang tertentu pula.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan
dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu.
Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi
secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya
dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada
kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan
dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan
berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip,
yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan
prinsip korologi.
- Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau
masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran
fenomena atau permasalahan itu tidak merata. Fenomena sumber air tentu
tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula permasalahan pencemaran
air juga tidak dijumpai disemua sungai atau laut. - Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam
dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan
aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena
alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan
aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir
terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu
dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian
terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah. - Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki
saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan
aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui
fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun
kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll. - Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip
keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi.
Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya,
interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan
memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan
bentuk.
Prinsip Geografi Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai
landasan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi.
Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami
fenomena itu. Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan
yang terjadi secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik
yang dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip
sendiri-sendiri. Ada
kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki
kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada
kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah
prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip
deskripsi dan prinsip korologi.
a. Prinsip
Penyebaran
Dalam
prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula
permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau
laut.
b. Prinsip
Interelasi
Fenomena
atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara
aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi
antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau
fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir
yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian
hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia.
Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi
hutan yang rendah.
c. Prinsip
Deskripsi
Fenomena
alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek
alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan.
Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat,
secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik,
diagram, dll.
d. Prinsip
Korologi
Prinsip
korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran,
interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji
penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi
ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi
dan kesatuan bentuk.
Prinsip-Prinsip
Geografi
Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk
menjelasakan berbagai fenomena geografi. Prinsip geografi terdiri atas 4
macam, yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi
(keruangan).
Prinsip persebaran, yaitu
bahwa gejala atau fenomena geografi terdapat di mana-mana dan tersebar
di permukaan bumi. Gejala atau fenomena geografi tersebut dapat berupa
fenomena fisik atau fenomena sosial yang persebarannya tidak merata di
permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber air tanah tidak dijumpai di
semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga tidak dijumpai di semua
tempat. Oleh karena itu, untuk mengamati gejala dan fenomena yang
tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.
Prinsip interelasi, yaitu
adanya hubungan saling keterkaitan antargejala dalam ruang. Hubungan
saling keterkaitan itu dapat terjadi antarfenomena fisik, antarfenomena
sosial, serta antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Misalnya,
terjadinya banjir di wilayah hilir salah satu penyebabnya adalah
rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku manusia.
Prinsip deskripsi, yaitu
penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena geografi. Persebaran dan
hubungan gejala atau fenomena geografi dapat diungkapkan antara lain
dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga bentuk pengungkapan fenomena
tersebut akan lebih jelas apabila diberikan pemaparan atau penjelasan
dengan menggunakan rangkaian kalimat.
Prinsip korologi, yaitu
pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh
(komprehensif) dalam ruang tertentu (spatial). Di dalam prinsip korologi
setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara memadukan
prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian
melalui prinsip korologi menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan gejala,
fenomena, dan fakta antarwilayah. Oleh karena itu, akan memberikan corak
tertentu sehingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan
kesatuan bentuk.
Berbagai fenomena geosfer dapat
dikaji dalam geografi melalui enam pertanyaan pokok, yaitu what, where,
when, why, who, dan how. Keenam pertanyaan tersebut dikenal dengan
prinsip 5W 1H.
What
untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
Where
untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.
When
untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.
Why
untuk mengetahui mengapa peristiwa terjadi.
Who untuk
mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.
How
untuk mengetahui bagaimana solusi atas peristiwa yang terjadi.
Prinsip-Prinsip Geografi
Dalam studi geografi Nursid
Sumaatmadja membagi menjadi empat prinsip utama,
- Prinsip persebaran,
- Bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang
muka bumi persebarannya sangat bervariasi.
- Prinsip interrelasi,
- Bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi
senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama
lain.
- Prinsip deskripsi,
- Merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi
terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada.
- Prinsip korologi,
- Merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam
menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu.
Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi
secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang
dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan
satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan
prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda
sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu:
prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip
korologi.
- Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak
merata. Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat.
Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai
disemua sungai atau laut. - Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu
dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena
alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena
manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi
karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu
dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang
demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang
rendah. - Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan
antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat
dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah,
sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan
peta, grafik, diagram, dll. - Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip
penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan
manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam
satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan
gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
Prinsip Geografi
Geografi memiliki prinsip-prinsip tertentu yang
menjadi dasar pada setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan
terhadap obyek yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu
menjiwai. Prinsip-prinsip geografi antara lain prinsip penyebaran,
prinsip interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip keruangan.
1.
Prinsip penyebaran.
Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi
yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik
yang berkenaan dengan gejala alam maupun manusianya tersebar dipermukaan
bumi. Penyebaran gejala dan fakta tersebut tidak merata dari satu
wilayah kewilayah lain.Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran
yang tidak merata tersebut, muncul pertanyaan dimana dan bagaimana
persebarannya, serta mengapa persebaran tersebut tidak merata .
2.
Prinsip interelasi.
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang
menuntun untuk melihat pola hubungan antara satu faktor dan faktor yang
lainnya. Didalamnya akan diungkapkan hubungan antara faktor fisis dan
faktor fisis lainnya, antara faktor fisis dan faktor manusia, dan antara
faktor manusia dengan faktor manusia lainnya. Dari antarhubungan
tersebut, akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta
geografi disuatu tempat atau wilayah tertentu.
3. Prinsip
deskripsi.
Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih
jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan
gejala dipermukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat dilaksanakan
melalui kata-kata dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk
diagram, grafik, atau tabel.
4. Prinsip keruangan ( korologi ).
Prinsip
ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta, dan masalah geografi
dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam
sudut pandang geografi adalah permukaan bumi, baik keseluruhan maupun
sebagian. Ruang permukaan bumi bukan hanya bagian bumi yang
bersinggungan dengan udara, melainkan lapisan atmosfer terbawah yang
mempengaruhi permukaan bumi, lapisan batuan sampai kedalaman tertentu
yang merupakan sumber daya bagi kehidupan, air yang ada dipermukaan
bumi, dan air tanah sampai kedalaman bumi. Dengan demikian prinsip
keruangan ini memperhatikan penyebaran, interelasi, dan interaksi gejala
unsur atau gejala komponen dipermukaan bumi sebagai suatu ruang yang
membentuk suatu kesatuan fungsi.
Selain menggunakan
prinsip-prinsip tertentu, geografi memiliki juga pendekatan, konsep,
aspek dan ilmu-ilmu pendukungnya yang berbeda dengan ilmu lainya.
Pengertian Geografi menurut para ahli :
Menurut hasil seminar dan lokakarya IGI di IKIP
Semarang tahun 1988 geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala
geosfer serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks
keruangan dan kewilayahan
Menurut Ferdinan von Richthoffen
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan
sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dan unsur-unsur bumi.
Menurut R. Bintarto Geografi
adalah studi tentang gejala-gejala dan sifat-sifat permukaan bumi yang
disusun berdasarkan letak, serta mencari hubungan timbal balik antara
gejala dan sifat-sifat itu
Kesamaan titik pandang di
antara para ahli tentang pengertian geografi yaitu :
a. bumi sebagai tempat tinggal
b. hubungan manusia dengan lingkungannya
c. dimensi ruang dan dimensi historis
d.
pendekatan spatial, ekologi dan
kewilayahan
Contoh konsep aglomerasi :
Di daerah dingin orang cenderung berpakaian
tebal
Di Jakarta kita mengenal adanya Kampung Ambon dan
Kampung Melayu. Penamaan wilayah semacam ini juga terjadi di daerah
lain.
Sebagian besar penduduk
Indonesia terkonsentrasi pada lahan-lahan subur.
Masyarakat atau penduduk
cenderung mengelompok pada tingkat yang sama.
Pada suatu wilayah terdapat
fenomena pemukiman kumuh, kompleks perumahan, dan pemukiman mewah.
Contoh konsep morfologi :
Dalam geografi dipelajari berbagai fenomena yang berbeda antara satu
tempat dan tempat lain.
Contoh konsep lokasi :
Harga tanah akan murah jika berdekatan dengan kuburan, jauh dari jalan
raya, atau letaknya terpencil.
Contoh studi lapangan :
Para ahli geografi mengadakan penelitian di Gunung
Merapi untuk mempelajari material yang dikeluarkan saat letusan dan
dampak yang ditimbulkannya.
Contoh
pertanyaan yang dapat dijawab Geografi dengan why?
Bencana banjir tidak henti-hentinya menerjang berbagai
wilayah di Indonesia. Mengapa hal
tersebut terjadi?
Contoh
pendekatan ekologi :
Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering terjadi
banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung.
Penggundulan hutan di Taman Nasional Gunung
Leuser telah mengakibatkan timbulnya bencana ekologis berupa banjir
bandang dan tanah longsor yang menimbulkan kerusakan alam dan merugikan
kehidupan makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Contoh metode wawancara :
Apabila suatu data yang diinginkan tidak dapat diperoleh
dengan melakukan pengamatan maupun analisis data sekunder.
Contoh pendekatan untuk geografi
terpadu/terintegrasi :
Pendekatan geografi yang
berupa pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah .
Contoh pendekatan keruangan :
“… belakangan
sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu terjadi di
kawasan hulu sungai Konto, Pujon, Malang”. Yang termasuk
cara memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan
keruangan adalah ….
a. diidentifikasi fenomena/obyek yang
terdapat di kawasan hulu sungai Konto
b. zonasi wilayah berdasarkan
karakteristik kelerengannya
c. pemanfaatan zona tersebut untuk
keperluan yang tepat
d. pengembangan kawasan yang berbasis
masyarakat setempat
Sarana yang paling baik dalam
melakukan analisis keruangan adalah Sistem Informasi Geografi (SIG)
Contoh pendekatan kelingkungan :
“Banjir dan tanah longsor
yang terjadi di kawasan hulu sungai Konto, Malang, suatu peristiwa yang
tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya”. Bila permasalahan tersebut hendak
dipecahkan melalui pendekatan kelingkungan, maka kerangka kerja yang paling tepat adalah ....
a. studi tentang keadaan fisik wilayah
tersebut
b. menidentifikasi sikap, gagasan, dan
perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam
c. mengidentifikasi sistem budaya yang
dikembangkan
d. menganalisis hubungan antara sistem budaya
dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan
e. mencari alternatif pemecahan
masalah yang terjadi
Contoh pendekatan topik :
Jika masalah kelaparan yang terjadi di suatu daerah
ditinjau jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya,
interelasinya dengan gejala lain dan hubungannya dengan masalah lain
secara keseluruhan .dalam studi geografi, prinsip geografi merupakan dasar untuk
menguraikan, mengkaji, serta mengungkapkan fenomena, variabel,
faktor-faktor, dan masalah geografi. secara teoritis prinsip geografi
terdi atas
1.PRINSIP PERSEBARAN/PRINSIP DISTRIBUSI
prinsip ini memandang fenomena geosfer terjadi di seluruh wilayah di
permukaan bumi namun persebaran yang terjadi tersebut tidak sama
dan tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lain
contoh:(1)gunung berapi di indonesia tersebar di sumatra, jawa, sulawesi, maluku, dan nusa tenggara
(2)penduduk indonesia memusat di pulau jawa dan sedikit di wilayah papua
2.PRINSIP INTERELASI
prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain di muka bumi.
contoh:(1)wilayah sekitar gunung berapi biasanya merupakan lahan
pertanian yang subur. hal ini terjadi karena gunung berapi banyak
mengeluarkan abu vulkanik yang kaya akan kandungan nutrisi yang di
perlukan tanaman
(2)sebagian besar penduduk daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan
3.PRINSIP DESKRIPSI
prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam
tentang karakteristik yang spesifik dari sebuah gejala geografi
4.PRINSIP KOROLOGIS
prinsip ini melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi, dan interaksi
contoh:(1)hubungan anatara keberadaan gunung berapi dengan kesuburan tanah
(2)hubungan antara letak astronomis dengan iklim
1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala
geografi adalah keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang
lain. Gejala geografi memengaruhi kehidupan manusia.Timbulnya
gejala-gejala geografi ini tidak dapat kita atur sehingga gejala ini
tidak dapat diminta ataupun ditolak manusia. Dapat dikatakan bahwa
gejala-gejala geografi atau gejala alam mendukung dan sekaligus
membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas tertentu, manusia harus
menyesuaikan diri dengan alam.
Gejala-gejala
geografis yang terjadi di atmosfer antara lain angin, awan, petir, dan
hujan. Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara lain gempa bumi,
gunung berapi, patahan, dan lipatan. Gejala geografi yang terjadi di
pedosfer antara lain pembentukan tanah, erosi, dan sedimentasi. Gejala
geografis yang terjadi di hidrosfer antara lain banjir dan tsunami.
Gejala geografis yang terjadi di biosfer antara lain migrasi penduduk
dan penyebaran hama tikus. Keseluruhan gejala geografis baik yang
terjadi di atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan biosfer saling
berhubungan dan memengaruhi antara satu dengan yang lain.
Beberapa
gejala geografi yang memengaruhi kehidupan manusia, antara lain, gejala
yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang disebabkan
kepadatan topografi dan kesejahteraan di daerah asal yang kurang
mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang dapat meningkatkan
kesejahteraan para transmigran. Gejala yang bersifat sosialekonomi
geografi, misalnya, munculnya industri di daerah agraris yang
menimbulkan perubahan status sosial; contoh, daerah Karawang-Bekasi
dahulu adalah daerah pertanian yang subur, sekarang berubah menjadi
daerah industri dan permukiman penduduk. Gejala yang bersifat
fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang berpengaruh pada
keadaan ekonomi seseorang. Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya,
perubahan iklim berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Gejala yang bersifat
sosiologisekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat
memengaruhi perilaku konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa masing-masing gejala geografi itu mempunyai
pengaruh yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.
2. Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi
Jika
kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan
seharihari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip
berikut.
a. Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
b. Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala satu dengan yang lain.
c. Prinsip deskripsi,
yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau
dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata,
dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
d. Prinsip korologi,
yaitu suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat
yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan integrasinya dalam ruang
tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan
gejala tersebut.
Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam, budi daya, dan masyarakat.
Keadaan
alam tidak sedinamis keadaan manusia karena perubahannya yang lambat.
Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan keadaan
manusia mengalami perubahan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan
keadaan alam.
Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah, serta
keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara lain,
letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak dapat
dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis,
letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak
sosiokultural. Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis lintang adalah
garis paralel pola bumi yang sejajar dengan ekuator/khatulistiwa, yang
terdiri dari garis lintang utara (LU) dan garis lintang selatan (LS).
Jarak antarlintang diukur dengan derajat (°). Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich adalah
meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati
dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.
Secara astronomis,
dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6°
LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan
bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan
11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur
Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur 0°)
dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta
jarak bujur 46°. Perbedaan garis bujur dapat menyebabkan perbedaan
waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu
yaitu:
a. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB),
berdasar meridian pangkal 105° BT yang mencakup seluruh wilayah Pulau
Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan
Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
b. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal 120° BT, yang mencakup wilayah Pulau Bali,
NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan
seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8 jam lebih awal
daripada waktu Greenwich.
c. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT),
berdasar meridian pangkal 135° BT yang mencakup seluruh wilayah
Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan selisih waktu 9 jam
lebih awal daripada waktu Greenwich.
Keliling
bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam
dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia
adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu
1 jam.
Letak maritim merupakan
letak suatu daerah ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritim
Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar
yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah
selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara.
Letak ekonomis adalah
letak suatu wilayah atau negara dilihat dari jalur dan kehidupan
ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia
berada di persimpangan jalur perdagangan karena Indonesia terletak di
antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga
berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya. Letak sosiokultural adalah
letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah
tersebut terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan
negara-negara tetangga di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan sosial
dan budaya, sehingga dari segi ini dapat dibentuk berbagai kerja sama
antarnegara ASEAN.
Luas wilayah
negara Indonesia adalah 9,8 juta km2 yang terdiri dari lautan dan
daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.
7,9 juta km2 atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan
daratannya ±1,9 juta km2 atau 19%. Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110
pulau, 6.004 pulau telah memiliki nama, dan yang berpenghuni sebanyak
931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk
memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
Dari
negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki
urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia
menduduki urutan pertama atau negara yang terluas.
Sumber :
Sulistiyanto, Iwan Gatot, 2009, Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 8 – 14.