1. | Flora yang hidup di
daratan Flora di daratan sangat bervariasi dan
terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah kutub.
Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas
Hutan, Sabana, Stepa dan Gurun. a. |
Hutan
Berdasarkan keadaan tumbuh-tumbuhannya hutan dibagi atas: · Hutan
Hujan Tropis, terdapat di daerah sekitar khatulistiwa yaitu
antara garis 10 derajat LU sampai dengan 10 derajat LS dengan curah
hujan yang tinggi. Ciri-cirinya yaitu: pohonnya tinggi dan lebat/rapat,
jenisnya sangat bervariasi (heterogen) dan selalu hijau. Sebagian besar
jenis flora di dunia terdapat pada hutan jenis ini yang diperkirakan
mencapai lebih dari 3000 spesies. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis
flora Epiphyt (tumbuhan yang menempel) seperti anggrek, rotan, jamur,
dan lumut. Adanya tumbuhan ini menandakan kelembaban udara sangat
tinggi. Contohnya antara lain hutan-hutan di Indonesia (Sumatera, Kalimantan,
Irian, Jawa), Brasilia
(Amazone), India,
Amerika Tengah (Florida)
dan Karibia. · Hutan
Musim, terdapat di wilayah-wilayah yang mempunyai musim kering
(kemarau) dan musim hujan. Ciri-cirinya adalah: biasanya meranggaskan
daun-daunnya pada musim kering (kemarau). Berbeda dengan hutan hujan
tropis yang pohon-pohonnya sangat lebat sehingga sinar matahari sulit
untuk sampai ke tanah, maka pada hutan musim pohon-pohonnya lebih
jarang, tidak terlalu tinggi dan jumlah spesiesnya tidak begitu banyak,
sehingga sinar matahari sampai ke tanah. Hutan ini terdapat di India,
dan Asia Tenggara termasuk Indonesia
(Jawa Timur, Sulawesi, Nusa tenggara).
·
Hutan Hujan Daerah
Sedang, terdapat di daerah-daerah pantai sebelah Barat dari
garis lintang 35 derajat sampai dengan 55 derajat di belahan bumi Utara
dan Selatan, wilayah antara garis lintang 25 derajat sampai dengan 40
derajat lintang Utara dan Selatan, wilayah dataran tinggi zone
ekuatorial dan tropis. Ciri-cirinya adalah: daunnya selalu hijau, kurang
rimbun dan spesiesnya tidak banyak. Pohonnya tidak begitu tinggi dan
daunnya lebih kecil dan tidak banyak terdapat semak. Vegetasi yang khas
di hutan ini antara lain pakis, agthis, palem, bambu, dan belukar. Hutan
ini terdapat di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim kontinen
(benua). Gambar 2.7. Hutan Hujan
Daerah Sedang | Gambar 2.8. Hutan
Berdaun Jarum atau Konifer.
| · Hutan
Rontok Daerah Sedang, terdapat di wilayah yang mempunyai iklim
yang sangat dingin (Winter) dan iklim yang relatif hangat (Summer)
yaitu di Amerika Utara dan Eropa Barat. Vegetasi yang terdapat di
wilayah ini yaitu pohon-pohon tinggi seperti cemara dan pinus serta
pohon-pohon kecil (perdu). · Hutan
Berdaun Jarum, terdapat di daerah-daerah di atas lintang
60 derajat seperti di Kanada Utara, Siberia
dan pegunungan tinggi wilayah tropikal. Tumbuhannya antara lain pinus,
larix, dan Sequoia yang merupakan pohon yang terbesar di dunia, terdapat
di California. Pohon
ini mencapai ketinggian 100 m,
diameter batangnya 4,5 - 10 m.
·
Hutan Berkayu Keras,
terdapat di daerah iklim mediteranean, yang terdapat pantai Barat
antara lintang 30 derajat - 40 derajat. Ciri-cirinya yaitu daunnya
selalu hijau, pohon tidak terlalu tinggi namun berkayu dan berdaun
keras. Contohnya pohon Oak atau Zaitun. | b. | Sabana
Sabana, merupakan padang
rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar maupun kecil (semak).
Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana antara lain
terdapat di Australia,
Brasilia, Venezuela,
dan Indonesia
(di Aceh disebut Blang dan Nusa tenggara). Sabana biasanya
merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang
rumput. | c.
| Stepa Stepa merupakan padang
rumput yang luas dengan diselingi oleh pohon-pohon perdu, membentang
dari daerah tropis sampai daerah subtropis yang curah hujannya tidak
teratur dan sulit mendapatkan air. Terdapat antara lain di
Australia, Argentina,
Brasilia, Amerika Serikat,
dan Afrika Utara. Di Amerika Serikat stepa dinamakan Praire, di
Argentina dinamakan Pampa, di Hongaria dinamakan Poeszta, dan di
Brasilia disebut Campos. | d.
| Tundra Tundra, adalah rumput kerdil
yang tahan dengan suhu yang sangat dingin, terdapat di daerah yang
berbatasan dengan kutub di mana suhu udara sangat dingin seperti di
Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, dan Finlandia. Contohnya adalah
lumut. Setelah es mencair tumbuhan tundra yang beku dapat hidup lagi.
Daerah tundra dapat mengalami malam atau siang yang sangat lama sampai
berbulan-bulan. Gambar 2.9 Stepa (Padang
Praire). | e.
| Gurun Gurun merupakan daerah yang
tidak mudah bagi tanaman untuk dapat tumbuh. karena sangat panas pada
siang hari, membeku pada malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar
setahun sekali sehingga jenis tanaman yang hidup disana adalah jenis
tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan seperti pohon kaktus dan
beberapa jenis rumput berduri. Gurun Sahara di Afrika merupakan gurun
terbesar di dunia. Lainnya antara lain adalah di Saudi
Arabia, Australia,
Turkestan, Peru
(Gurun Atacama), Pakistan,
dan Mongolia
(Gurun Gobi). Kebanyakan pohon gurun hanya dapat hidup di daerah-daerah
yang mempunyai cadangan air di bawah tanahnya. Suhu udara di siang hari
dapat mencapai 40o Celcius. Selain gurun di daerah panas, terdapat
gurun dingin di daerah Arktik sekitar 84o Lintang Utara yang merupakan
daerah tertutup salju abadi. Karena daerahnya selalu beku, vegetasi yang
dapat tumbuh antara lain jenis lumut dan rumput kerdil. |
Demikianlah jenis-jenis
flora di daratan. Sekarang akan saya jelaskan mengenai flora yang hidup
di air, yang terdiri atas flora yang hidup di air tawar dan di air asin.
|
3. | Flora
yang hidup di air asin Flora yang hidup di air asin terdapat
di dasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus
sampai ke dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain adalah: • rumput
laut • lumut dan ganggang • fitoplankton, hanya dapat dilihat
dengan mikroskop karena sangat kecil.
Pola persebaran fauna di Indonesia
sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya
mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di
bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia,
dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah
peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia
pernah menyatu dengan Asia dan Australia.
Pada masa itu Indonesia
menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia
dan Australia.
Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna
di Indonesia.
| |
Jenis-Jenis
dan Persebaran Fauna di Indonesia |
a. | Fauna
Asiatis (Oriental) Fauna ini tersebar di bagian Barat yang
meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Daerah ini juga disebut daerah fauna dataran Sunda. Fauna Asiatis antara lain adalah: gajah India di
Sumatera, harimau terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, badak bercula dua di
Sumatera dan Kalimantan, badak bercula satu di Jawa, orang utan di
Sumatera dan Kalimantan, Kancil di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan
beruang madu di Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik adalah di Kalimantan
tidak terdapat harimau dan di Sulawesi
terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa, dan rusa. Di
Nusa Tenggara terdapat sejenis cecak terbang yang termasuk binatang Asia.
Fauna endemik di daerah ini adalah, badak bercula satu di
Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten Nias, Bekantan/Kera
Belanda dan Orang Utan di Kalimantan. Dapatkah Anda menyebutkan fauna
Asiatis lainnya?
Gambar 3.1. Berbagai
jenis fauna Asiatis. | b. |
Fauna
Australis Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau
disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan
binatang-binatang di benua Australia.
Daerah ini juga disebut fauna dataran Sahul., contohnya antara lain:
kanguru, kasuari, kuskus, burung cendrawasih dan berbagai jenis burung
lainnya, reptil, dan amphibi. Apakah Anda dapat menyebutkan lainnya?
Gambar 3.2. Fauna Australis. | c.
| Fauna
Peralihan Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi,
dan Nusa Tenggara. Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace
yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang
membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Contoh faunanya antara lain:
babi rusa, anoa, kuskus, biawak, katak terbang. Katak terbang ini juga
termasuk fauna Asiatis. Di daerah fauna peralihan juga terdapat fauna
endemik seperti: Komodo di P.Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir
(kerbau liar), burung Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera
dan Bacan. Gambar 3.3. Fauna
Peralihan. Demikian telah Anda pelajari pembagian kelompok fauna Indonesia.
Termasuk kelompok manakah fauna di tempat Anda tinggal? Jenis-jenis
hewan apa saja yang ada di daerah Anda? Setelah
Anda mengetahui pembagian jenis fauna di Indonesia,
kini Anda akan mempelajari tentang jenis-jenis fauna di dunia yang
dibedakan berdasarkan wilayahnya. |
Pembagian
Wilayah Fauna Dunia Persebaran hewan di muka bumi ini
didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda
antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan
jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan
mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan.
Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan
terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup
di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan
sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya.
Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan
di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun
hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila
habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal
mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran
fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu
wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah
persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental,
Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih
jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah
persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan
peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai
berikut. a. | Wilayah Ethiopian Wilayah
persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah:
gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang
rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan
mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah
ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah
pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga
memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti:
golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
Gambar 3.4. Fauna
Ethiopian. | b. | Wilayah
Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir
seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai
Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang,
Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi
lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan
maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga
bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di
lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang
kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci,
sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang
telah menyebar ke wilayah lainnya. Gambar
3.5. Fauna Palearktik.
| c. | Wilayah
Nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika
Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di
Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini
juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik
seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. (Lihat
gambar 3.6)
Gambar 3.6. Fauna
Nearktik. | d.
| Wilayah
Neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah,
Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini
sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan
endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone,
Lama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru),
tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal
sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet,
trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa
spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. |
e.
| Wilayah Oriental Fauna di wilayah
ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia
Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia
yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia
bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan,
gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah
badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan
ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian
antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau,
menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu
daratan dengan Afrika.
Gambar 3.7. Fauna
Oriental. | f.
| Wilayah
Australian Wilayah ini mencakup kawasan Australia,
Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa
hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis
mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini
seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet.
Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon. |
g. | Wilayah Oceanik Fauna
di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik.
Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir
sama dengan wilayah Australian. | h.
| Wilayah
Antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan
di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu
lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin,
anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. Pemanfaatan Flora dan
Fauna Keberadaan
flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia.
Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan
manusia. Ada saling
ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan
hidup mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi
pertumbuhan dan persebaran tumbuhan. Binatangpun hidup dari tetumbuhan
juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau misalnya, sesungguhnya
bergantung pada tumbuhan karena makanannya terdiri dari binatang
herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan Ketergantungan flora dan fauna
pada manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan
pelestariannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk berbagai
tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna oleh manusia antara lain adalah
untuk : a. | Dikonsumsi Manusia
membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk keperluan
tubuhnya agar tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis
tumbuhan dan hewan tertentu dikonsumsi oleh manusia. |
b. | Tujuan pendidikan dan
penelitian Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat
yang sangat ideal untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
| c.
| Sarana rekreasi => tambahkan foto taman cibodas Keanekaragaman
flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan
Kebon Raya Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung
Puting di Kalimantan, dan Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat
wisata dan banyak diminati oleh turis domestik dan luar negeri. Apakah
di daerah Anda ada cagar alam atau suaka margasatwa yang dijadikan
tempat wisata? Pernahkah Anda mengunjunginya dan manfaat apa yang Anda
peroleh di sana? |
Fungsi
Suaka Margasatwa dan Cagar Alam Sebelum membicarakan tentang
fungsi suaka margasatwa dan cagar alam, terlebih dahulu Anda harus
mengerti apa yang dimaksud dengan suaka alam, suaka margasatwa, dan
cagar alam. Suaka alam
merupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama
sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
hewan serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi
flora dan fauna yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka
alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan
untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar
tidak punah. Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan,pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan kawasan
suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi dan
melestarikan flora dan fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai
tertentu agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain
itu cagar alam juga dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan,
pendidikan, dan rekreasi. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan
cagar alam adalah sebagai berikut: • melindungi flora dan fauna dari
ancaman kepunahan. • menjaga kesuburan tanah. • mengatur tata air. •
menjadi tempat/obyek wisata. • menambah sumber devisa negara. •
menjadi tempat belajar di lapangan (praktek). • menjadi tempat
penelitian. Upaya-Upaya Pelestarian
Flora dan Fauna Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin
sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk
obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk
dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora
dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai
flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna
ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: - Ditetapkan
tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak
terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam
bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
- Membangun beberapa pusat
rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan
tertentu, seperti:
• Pusat rehabilitasi orang utan di
Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera. • Daerah hutan
Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur. • Pusat
rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi. - Pembangunan yang
berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan
keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
- Menetapkan beberapa jenis
binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo,
Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci
liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang
madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa,
menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
- Melakukan usaha
pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu
dan penebangan hutan secara liar. • perbaikan kondisi lingkungan
hutan. • menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di
tebang. • sistem tebang pilih. - Melakukan usaha pelestarian hewan,
antara lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan
liar. • mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri. - Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan. • melarang cara-cara
penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya
dengan bahan peledak. • melindungi anak ikan dari gangguan dan
penangkapan. Daerah-daerah Suaka
Margasatwa dan Cagar Alam Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah
tumbuhan dan hewan yang dinyatakan langka semakin bertambah. Coba Anda
lihat bagan di bawah ini. Sumber: Buku Geografi , Tim MGMP Geografi SMU.
Data di
atas belum termasuk flora langkanya atau yang dinyatakan langka. Berarti
semakin banyak fauna dan flora di negeri kita yang terancam punah.
Sejak
tahun 1980, beberapa kawasan cagar alam atau suaka margasatwa telah
diubah statusnya menjadi Taman Nasional. Dewasa ini terdapat 320 tempat
untuk Taman Nasional dan Hutan Lindung, antara lain di Sumatera, Irian
Jaya, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Taman nasional dan hutan lindung mempunyai
fungsi sebagai: • perlindungan sistem penyangga kehidupan. •
pengawetan jenis tumbuhan dan hewan. • pelestarian pemanfaatan sumber
daya hayati dan tata lingkungan. Di bawah ini
tabel beberapa taman nasional, suaka alam, dan margasatwa di Indonesia.
Tabel 4.1 Beberapa Taman
Nasional, suaka alam dan suaka margasatwa di Indonesia.
Guna lebih menjamin perlindungan bagi flora dan
fauna, berbagai negara telah mengeluarkan undang-undang perlindungan
flora dan fauna. Jenis flora dan fauna yang dilindungi dapat Anda lihat
pada tabel 4.2 di bawah ini:
|
|