PERANAN IGEGAMA PERLU DITINGKATKAN



Perlu adanya pendidikan kewirausahaan di Fakultas Geografi UGM dan sertifikasi bagi sarjana baru lulusan Geografi dari Badan sertifikasi Nasional serta sudah selayaknya orientasi lulusan geografi ditujukan untuk menciptakan ahli sintesis geografi agar lulusan Geografi siap bekerja / menciptakan lapangan kerja di swasta, demikian hal-hal yang dikemukakan oleh Prof. DR Aris Poniman Deputi Bidang Sumber Daya Alam Bakosurtanal sebagai panelis pada �Curah Pendapat� Ikatan Geografiwan Gadjah Mada (IGEGAMA) 12 April 2008 di Kantor Meneg LH Jakarta.

Acara �Curah Pendapat� yang sekaligus juga dilakukan acara pengukuhan pengurus IGEGAMA 2007-2010 oleh Sekretaris Umum KAGAMA Bapak Ir. Hamid, dihadiri oleh kurang lebih seratus orang alumni Geografi Gadjah Mada dari angkatan paling tua tahun 1966 sampai yang termuda tahun 2002.

Panelis kedua Kol. Drs. Rusdi Ridwan, Dipl. Cart yang merupakan alumni Geografi angkatan 1972 dan bekerja di Dinas HidroOceanografi AL, menyoroti bahwa selama ini dalam membahas RUU Batas Wilayah Negara selalu dilakukan oleh para ahli Hukum sedangkan ahli Geografi tidak pernah terlibat, padahal peranan ahli Geografi sangat penting. Kelemahan inilah yang merupakan salah satu penyebab kita kehilangan pulau-pulau terluar, seperti P. Sipadan & P. Ligitan. Untuk memperbaiki kelemahan ini, Pemerintah (Depdagri & Deplu) perlu diberi masukan oleh IGEGAMA / Fakultas Geografi. Disini peranan ahli Geografi harus menonjol sesuai dengan proporsinya dan masukan tersebut harus terkonsep dengan baik sehingga dapat meyakinkan pemerintah.

Sementara panelis ketiga Drs. Bambang Wisnu yang juga alumni Geografi Gadjah Mada angkatan 1971 sekaligus Peneliti dari LAPAN menambahkan bahwa ahli Geografi perlu mempunyai kompetensi dan pengakuan yang jelas, oleh sebab itu sertifikasi sangat diperlukan bagi Geografiwan.

Dalam diskusi �Curah Pendapat� yang dimoderatori oleh Drs. Sudariyono (alumni Geografi angkatan 1973), Deputi Komunikasi dan Administrasi Lingkungan Hidup, Kementrian Negara Lingkungan Hidup mengambil tema �Peran IGEGAMA dalam Pembangunan Nasional Berkelanjutan�, terdapat berbagai �curahan pendapat� dari para alumni yang hadir, yang intinya bahwa ahli Geografi perlu meningkatkan perannya dalam mengisi berbagai aspek kegiatan pembangunan nasional misalnya memberikan sumbang saran terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kompetensi Geografi.

DR Boedi Tjahjono alumni Geografi UGM angkatan 1980 yang saat ini bekerja sebagai pengajar di IPB menyampaikan bahwa agar Ahli Geografi dikenal dan diakui kompetensinya di mata masyarakat dan ilmu yang lain, maka para Geografiwan perlu banyak menulis di media atau menulis buku (meskipun dalam tulisan yang bersifat populer); perlu menerbitkan buku-buku Serial Geografi dengan berbagai topik, terutama buku pengayaan (bersifat ringkas, padat, dan mudah dimengerti oleh umum); ada penerbit yang siap menerbitkan buku Serial Geografi dan ini IGEGAMA harus bisa mempelopori.

Drs. Lukman Mokoginta alumni angkatan 1970, menyatakan diperlukan strategi merketing untuk mengenalkan ke masyarakat tentang peranan Geografi; Ahli Geografi perlu muncul agar bisa dikenal dan diakui oleh masyarakat misalnya perlu membentuk komisi bencana : seperti misalnya Solo River Commision.

Drs. Al. Susanto alumni angkatan 1966 mantan Sekretaris Utama Bakosurtanal menyampaikan arahannya bahwa Peranan IGEGAMA perlu dimulai dengan mencoba membantu memberikan masukan kepada pengambil kebijakan (Menteri) pada bidang-bidang yang sesuai dengan kompetensi Geografi (keruangan, lokasi, lingkungan, peta); Setiap 3 bulan sekali perlu mengadakan suatu pertemuan (sarasehan) untuk dapat merumuskan suatu konsep yang dapat digunakan dalam memberikan masukan kepada pemerintah; Seyogyanya Fakultas Geografi mengarahkan pada pemikiran yang menyatukan antara Physical Geography dan Human Geography sehingga Unifying Geography sebagai kekuatan ilmu Geografi bisa menonjol (yang tidak dimiliki oleh disiplin ilmu yang lain); Seminar2 yang diadakan oleh IGEGAMA seyogyanya tidak hanya dari sudut pandang Geografi saja melainkan mengundang dari berbagai pandangan disiplin ilmu lain, selain itu ahli Geografi sudah harus mulai sering muncul di media masa.

Dra. Tuty Handayani, M.Si alumni angkatan 1975 Dosen Geografi di Univ. Indonesia, menyampaikan usulan perlu adanya pelatihan penulisan jurnalistik untuk Geografiwan yang diselenggarakan oleh IGEGAMA, yang diharapkan akan dapat menghilangkan kecenderungan perasaan minder sebagai Geografiwan yang sekarang masih ada; perlu dibuat masukan untuk kebijakan pemerintah antara lain melalui program prioritas untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat di pulau2 terujung agar tidak mudah untuk bergabung dengan negara-negara tetangga.

Drs. Sodiq Suhardiyanto alumni angkatan 1980 yang bekerja di bidang Swasta, menyampaikan bahwa tidak perlu minder menjadi Geografiwan, karena terbukti Geografiwan banyak diakui kemampuannya dalam melakukan pekerjaan di bidang swasta, misal dalam menangani CDM (Clean Development Mecanism) atau yang lainnya, sebagai contoh aktual adalah adanya seorang Geografiwan Amerika (Mr. Bill) yang menjadi leader di tingkat internasional dalam mengembangkan CDM di dunia.

Drs. Suprajaka alumni Geografi angkatan 1983 yang bekerja di Bakosurtanal menyampaikan bahwa Geografiwan kita sangat bagus dalam membuat peta, namun kurang dalam melakukan analisis peta (diagnosis-prognosis).

Sementara menurut Drs. Ramartua Silalahi alumni Geografi angkatan 1977 yang bekerja di Swasta adalah suatu kenyataan bahwa ada perasaan minder sebagai Geografiwan pada waktu dulu karena tidak tahu kompetensi Geografi, namun kita tetap bangga sebagai alumnus UGM; dari pengalaman yang sudah puluhan tahun di Konsultan, terbukti bahwa aplikasi ilmu Geografi sangat banyak dan ilmu Geografi berperan sangat penting untuk pembangunan nasional; Jadi Geografiwan seharusnya sebagai team leader, namun kenyataannya sangat jarang Geografiwan yang dijadikan sebagai team leader; sehingga perlu diperjuangkan eksistensi Geografi dan harus mendapat proporsi profesi yang seharusnya di tataran nasional.

Kol. Heru Sri Widyanto angkatan 1976 yang bekerja di Direktorat Topografi AD menyampaikan bahwa publikasi tentang Geografi sangat minim sehingga masyarakat banyak yang tidak tahu, maka menghimbau perlunya publikasi tulisan tentang Geografi yang dilakukan oleh para Geografiwan.

DR Muh. Dimyati sebagai Ketua Umum IGEGAMA periode 2007 - 2010, alumni Geografi angkatan 1977 yang saat ini bekerja di Menpera, mengucapkan terimakasih kepada Sekretaris Umum KAGAMA Ir. Hamid yang sekaligus juga sebagai Redaktur Jurnal Indonesia atas tawarannya dan kesediaannya untuk mengadakan training / pelatihan menulis (kajian ilmiah populer) bagi para Geografiwan, sehingga diharapkan akan banyak kajian-kajian Geografi yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat. Lebih lanjut Ketua Umum IGEGAMA juga mengucapkan terimakasih kepada para alumni baik yang D1 sampai dengan yang Doktor bahkan yang Profesor, dari Eselon 1 sampai dengan staf dan kepada seluruh peserta yang hadir termasuk rekan-rekan wartawan atas partisipasinya pada acara �Curah Pendapat�.

Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Mas Sudariyono n teman2 di Meneg LH yang telah memfasilitasi acara tersebut sehingga acara ini cukup sukses karena bisa dihadiri oleh 95 orang alumni (dari daftar absen) dan menghasilkan �bersama kita berhasil�.

Lebih lanjut Dimyati menyampaikan bahwa ungkapan pertama adalah �Inalilahiwainailahi roji�un� karena begitu banyaknya kita punya keinginan, dan ini merupakan tugas dan tanggungjawab pengurus dalam mengemban amanah yang cukup berat, sehingga rasanya tanpa didukung oleh teman2 Geografiwan yang hadir maka kepengurusan IGEGAMA 2007-2010 tidak mungkin bisa berjalan. Dukungan utama dan yang paling konkrit adalah yang terkait dengan recehan, karena tanpa ini organisasi tidak bisa berjalan demikian lanjut Dimyati. Dukungan kontribusi dari seluruh alumni akan dipublikasikan melalui website Geografiwan dengan alamat : www.gwan.or.id, dan Insya Allah dalam waktu dekat kita juga akan mencoba mengadakan kegiatan yang sejenis, kemungkinan sekitar lebaran yang mudah-mudahan dapat difasilitasi oleh teman-teman dari Depdagri.

Sementara itu Dekan Fakultas Geografi UGM DR. Hartono, DESS sebagai GONG PENUTUP menyampaikan bahwa, usaha Fakultas Geografi untuk memperjuangkan eksistensi dan pentingnya ilmu Geografi telah dilakukan antara lain : (i) Telah berhasilnya menyakinkan Diknas untuk menjadikan mata pelajaran geografi menjadi salah satu mata pelajaran wajib untuk Ujian Nasional di tingkat SMA, (ii) Mengadakan Olimpiade Geografi untuk SMA (hingga sekarang sudah dilakukan 3 periode). Pemenang pertama mendapat kemudahan untuk diterima di Fakultas Geografi dan beasiswa selama 4 tahun/hingga lulus, (iii) Aktif di bidang kebencanaan : misal UGM Peduli Aceh yang dimotori oleh Prof. Sutikno (hingga sekarang), (iv) Masuk dalam TTN (Tim Teknis Nasional) Banjir, yang banyak menangani masalah banjir, misalnya di daerah Cepu, Blora, Ngawi, Bojonegoro, dsb, (v) Mempelopori Museum/Laboratorium Alam Pantai (Parangtritis); Museum Gempabumi, Pusat Informasi Karst, dll, (vi) Fakultas Geografi dimasukkan ke dalam tim perumus RUU Bencana Alam, (vii) Beberapa dosen telah menjadi kolumnis di koran KR (Pak Sudibyakto, Pak Sukamdi). Sedangkan jurusan yang ada di Fakultas Geografi UGM saat ini dibagi menjadi dua yaitu Geografi & Ilmu Lingkungan dan Sains Informasi Geografi & Pengembangan Wilayah. Demikan curahan pendapat dari para Geografiwan pada acara �Curah Pendapat� 2008. (Bd.Tj./Sar)
Make a Free Website with Yola.